Sudah punya ide mau jalan-jalan ke mana liburan mendatang? Kalau belum ada inspirasi, bagaimana kalau kamu staycation di Pangalengan saja?
Ya, staycation di Pangalengan bisa jadi ide menarik untuk menghabiskan waktumu yang selama ini habis oleh rutinitas. Mumpung liburan, kamu bisa manfaatkan waktu kosong itu untuk berkumpul bersama yang tercinta di Pangalengan.
Kawasan dataran tinggi yang berada di selatan Bandung ini dikenal sebagai salah satu destinasi populer yang cocok banget buat keluarga.
Asrinya alam berpadu dengan suasana sejuk khas pegunungan bikin kamu makin lengket dengan keluarga. Ditambah lagi, kamu bisa menemukan beragam aktivitas liburan dan tempat wisata asyik di dalamnya. Makin jatuh cinta, deh!
Salah satu rekomendasi menarik untuk menginap saat staycation di Pangalengan adalah Shinta Corner Ranch and Resort. Kamu bisa menemukan penginapan ini di Jalan Raya Sukamenak No. 21 Pangalengan.
Shinta Corner Ranch and Resort diklaim sebagai satu-satunya penginapan di Pangalengan yang memadukan konsep penginapan dan peternakan kuda. Nah, ini yang bikin menarik. Kalau menginap di sini, kamu bisa naik kuda gretongan alias gratis!
Rute Lokasi
Untuk dapat mencapai Shinta Corner Ranch and Resort sangat mudah. Kamu cukup berkendara menuju Bandung dan keluar di Tol Moh. Toha. Selanjutnya arahkan kendaraanmu ke kawasan Banjaran.
Setiba di pom bensin Banjaran, belokkan kemudimu ke arah kiri menuju Pangalengan. Nanti begitu kamu sampai di Pertigaan Pangalengan, belok kiri ke arah perkebunan teh Malabar.
Tidak lama setelahnya, kamu akan mencapai pom bensin-Pasar Pangalengan, lurus saja ikuti jalan sampai kira-kira sejauh 1 km. Shinta Corner Ranch and Resort bakal berada di sisi kanan jalan. Mudah, kan?
Konsep Hunian
Mengusung konsep kombinasi penginapan dan peternakan bikin hunian di Shinta Corner Ranch and Resort jadi unik. Tiap bangunan penginapannya dibuat berada di tengah taman yang luas.
Di area depan kamar, kamu bisa menemukan hamparan rumput hijau berhias pepohonan rindang. Masing-masing vila di tempat ini terdiri dari beberapa ruangan. Mulai dari ruang tidur, ruang keluarga, ruang santai, dapur, kamar mandi, hingga teras.
Selain dikelilingi oleh taman hijau yang asri, vila-vila di Shinta Corner Ranch and Resort juga didominasi bangunan yang eco-friendly. Kebanyakan bangunannya dibuat menggunakan kayu dan dicat dengan pelitur cokelat sehingga nampak lebih alami.
Bagian atasnya dibuat seperti segitiga namun dengan aksen yang agak membulat. Tiap unit diberikan pintu, jendela, dan gorden yang senada, membuat penginapan tersebut nampak makin cantik dan Instagramable.
Enggak jarang, tamu-tamu di tempat ini memanfaatkan fasilitas dan bentuk bangunan yang unik untuk menghiasi feed media sosial mereka.
Fasilitas
Untuk menemani staycation di Pangalengan kamu, Shinta Corner Ranch menyediakan akomodasi dalam empat tipe. Kamu bisa memilih unit penginapan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kamu.
Ada Palm Room, sebuah bangunan berbentuk segitiga dengan warna biru pastel yang cerah dan nuansa minimalis yang unik. Lalu ada Bungalow Suite, Mini Bungalow, Bungalow VIP, dan Asmiranda Family Room.
Tiap tipe memiliki fasilitas yang berbeda. Ada yang menyediakan sarapan, ada juga yang tidak. Begitu pula dengan kasurnya, ada yang berukuran King Bed, Queen Bed, dan juga Double Bed.
Begitu pula dengan fasilitas air panas dan teras/balkon. Jadi, agar tak salah pilih dan kecewa, sebaiknya kamu perhatikan dengan teliti jenis penginapan yang hendak kamu booking.
Namun, di luar itu, akomodasi yang populer dikenal sebagai Villa Shinta Corner tersebut punya fasilitas pelengkap lainnya yang tidak kalah menarik!
Kamu pasti ingat, kan, kalau Pangalengan disebut-sebut sebagai kawasan peternakan sapi yang terkenal sejak dulu. Nah, sesuai dengan ‘identitas’ Pangalengan, Villa Shinta Corner akan menyajikan susu sapi asli gratis sebagai welcome drink untuk tamu-tamunya.
Satu lagi, di masing-masing unit penginapan juga disediakan perapian kayu bakar seperti yang biasa kamu temukan di film-film barat kesukaanmu. Staycation di Pangalengan tentu jadi terasa lebih hangat, terlebih kalau kamu datang bersama orang-orang tercinta.
Oh, ya, kamu juga tidak perlu khawatir ketika membawa kendaraan pribadi atau datang bersama rombongan dengan bus. Sebab, parkiran di Shinta Corner Ranch sudah dirancang dengan apik dengan area yang luas. Parkirnya pun gratis untuk tamu-tamu Villa Shinta.
Buat kamu yang membawa si buah hati, tidak perlu cemas. Di dalam vila ini juga disediakan kolam renang dan area bermain untuk si kecil. Lapangan rumputnya juga luas. Buah hati tercinta jadi bisa bergerak dan berekspresi tanpa batas.
Staycation di Pangalengan bersama teman dan keluarga tentu tidak lengkap tanpa acara berbekyu. Di Villa Shinta Corner, kamu juga bisa meminta pengelola untuk menyiapkan acara barbekyu. Psst, tersedia kambing guling juga, lho, bund.
Aktivitas dan Wisata di Sekitar Villa Shinta Corner
Supaya staycation di Pangalengan makin terasa sempurna, kamu jangan cuma rebahan saja. Sayang, kan, waktunya kalau sudah sampai Pangalengan tapi tidak menikmati pesonanya. Rasanya kayak makan sayur tanpa garam. Enggak lengkap!
Oleh karena itu, kamu bisa memilih beberapa aktivitas seru yang tersedia. Kamu bisa berkuda atau sekadar tea walking alias berkeliling mengitari kebun teh, atau traveling ke tempat wisata terdekat.
Tea walking dan berkuda merupakan fasilitas tambahan yang diberikan secara cuma-cuma pada pengunjung oleh pengelola Villa Shinta Corner pada tamu yang staycation di Pangalengan. Kamu cukup mendaftarkan diri saja pada resepsionis untuk dicatat namanya.
Kalau kamu mau keluar dari kawasan vila, kamu bisa berkunjung ke tempat pemandian air panas Tirta Bidadari. Jaraknya cukup dekat dari penginapan, hanya sekitar tujuh menit saja dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Air panas Tirta Bidadari dikenal sebagai wisata relaksasi dengan pemandangan bukit dan pepohonan hijau khas Bandung. Di Tirta Bidadari, tiap kolam memiliki tingkat kedalaman dan suhu yang berbeda, dari dingin, hangat sampai panas.
Fasilitas yang tersedia juga lengkap, sehingga sering menjadi tujuan wisata keluarga. Bayangkan saja, berendam di air hangat sambil memanjakan mata dan pikiran. Wah, stres dan lelah rontok semua.
Duh, membayangkannya saja sudah bikin ngiler, ya. Makin enggak tahan pengin staycation di Pangalengan.
Mau yang lebih menantang? Tenang, ada juga, kok. Kamu bisa langsung C-Rafting Pangalengan untuk mendapatkan berbagai pilihan paket trip dan aktivitas outbond seru.
Mulai dari rafting, flying fox, paintball, offroad, camping, dan banyak lagi pilihan paket team building lainnya. Tinggal pilih sesuai dengan ‘level keberanian’ kamu. Harganya juga oke di kantong, jadi enggak usah khawator kocek bolong pulang liburan.
Pemesanannya juga mudah. Kamu langsung meluncur dan cek paket wisata Pangalengan atau paket outbond lainnya yang tersedia. Agar tak kehabisan slot, jangan lupa untuk booking jadwal perjalanan kamu.
Staycation di Pangalengan enggak pernah senyaman dan semudah ini, ya. Jadi, tunggu apa lagi! (HR)
Pandemi COVID-19 belum juga berlalu, tapi masa liburan sudah makin dekat. Tinggal dalam hitungan jari, libur panjang akan tiba. Pastinya enggak sedikit keluarga atau pasangan yang berencana liburan saat pandemi ini.
Apalagi Pemerintah kini telah melonggarkan aturan untuk beraktivitas di luar ruangan. Termasuk traveling ke luar kota atau luar pulau. Asalkan tetap mengikuti protokol kesehatan yang dicanangkan.
Liburan memang jadi obat manjur buat melepaskan stres. Menurut studi yang dilakukan BMC, pandemi COVID-19 bukan cuma berakibat pada kesehatan fisik saja, tapi juga mental.
Terlalu lama berada di rumah dan meminimalisir interaksi dengan orang lain bikin kamu jadi rentan stres. Beberapa orang lainnya bahkan menderita anxiety dan depresi karena merasa terisolasi.
Lalu, gimana solusinya?
Tenang, kamu masih bisa, kok, merasa aman dan nyaman serta tetap sehat kala liburan saat pandemi. Berikut c-Rafting Pangalengan telah merangkum tujuh tips ampuh untuk kamu. Yuk, langsung simak ulasannya!
Usahakan Hanya Pergi Bersama Orang-orang Serumah
Untuk meminimalisir kemungkinan tertular, liburan saat pandemi sebaiknya dilakukan hanya bersama dengan orang-orang serumah. Dengan cara ini, kamu dapat mengetahui kondisi kesehatan teman perjalananmu.
Faktor-faktor risiko kesehatan yang bisa ditolerir oleh keluarga juga lebih mudah diketahui. Kamu juga mengetahui usia dan riwayat kesehatan teman seperjalananmu.
Di luar itu, cara ini akan memudahkan kamu untuk saling menjaga dan mengingatkan. Kan, enggak mungkin kamu bakalan terus-menerus mengingatkan orang asing di sebelahmu untuk tetap menerapkan protokol kesehatan?
Berhubung anak-anak, lansia, dan ibu hamil lebih rentan terhadap penularan, disarankan untuk tetap tinggal di rumah saja. Kecuali apabila kamu bepergian dengan menggunakan transportasi pribadi.
Cek Status Zonasi Destinasi atau Kota yang Akan Dikunjungi
Tips kedua yang enggak kalah penting adalah mengecek status zonasi daerah yang kamu tuju. Status zonasi bisa kamu akses secara real-time melalui laman resmi COVID-19 atau informasi dari pemerintah setempat.
Status zonasi terbagi menjadi empat. Status terbaik adalah pada kategori hijau yang berarti relatif aman untuk didatangi. Untuk sementara ini, tunda dulu bepergian ke daerah-daerah yang berada pada zona oranye atau merah, ya.
Daerah-daerah yang berada di zona oranye atau merah dinilai memiliki tingkat kasus COVID-19 yang cukup banyak. Jadi, lebih baik dihindari dulu agar liburan saat pandemi kamu lebih aman.
Pilih Transportasi yang Aman
Perjalanan udara atau traveling dengan pesawat adalah opsi teraman untuk bepergian ketimbang transportasi umum lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Profesor Epidemiologi UCLA Fielding School of Public Health Anner Rimoinn seperti yang dilansir CNBC.
Sebab, sebelum terbang, kamu akan melalui serangkaian pengecekan. Selain itu, sirkulasi udara yang dalam pesawat dinilai lebih baik ketimbang di kantor atau apartemen.
Udara dalam kabin pesawat telah diatur dalam sistem. Sehingga akan berganti selama beberapa kali dalam sejam dan melalui sistem filtrasi. Lebih aman lagi bila menggunakan kendaraan pribadi. Karena, kamu bisa mengontrol sendiri kondisi kendaraan.
Pastikan Kondisi Tubuh dalam Keadaan Fit
Tips lain yang enggak kalah pentingnya adalah memastikan kondisi tubuh kamu dalam keadaan fit.
Kamu bisa melakukan pengecekan kesehatan terlebih dahulu ke klinik atau rumah sakit.Agar hati tenang, kamu bisa mengikuti rapid test atau swab untuk memastikan kondisi tubuh.
Di luar itu, pastikan imun tubuh kamu kuat dan terjaga. Jadwalkan makan secara teratur dan konsumsi makanan sehat. Perbanyak makan sayur-mayur, buah-buahan, serta multivitamin bila perlu. Olahraga dan istirahat yang cukup juga tak boleh ketinggalan, ya, bund.
Apabila tubuhmu terasa tak nyaman, sebaiknya kamu menunda perjalanan dan cari hiburan pengganti. Liburan saat pandemi pastinya enggak menyenangkan kalau kondisimu drop di tengah jalan. Iya, enggak, hyung?
Patuhi Protokol Kesehatan
Protokol kesehatan is a must! Kamu enggak mungkin mau merelakan waktu jalan-jalanmu yang berharga karena tertular COVID-19 di tengah perjalanan, kan. Oleh karena itu, protokol kesehatan mesti jadi prioritas kamu kala liburan saat pandemi.
Selalu kenakan masker setiap kali kamu bepergian, baik di dalam kendaraan, maupun saat berada di luar ruangan. Langkah tersebut akan meminimalisir penularan melalui droplet.
Hindari kerumunan, terapkan physical distancing, dan tentu saja rajin-rajin mencuci tangan dengan air dan sabun. Siapkan juga hygiene kit yang berisi sabun cair, hand sanitizer, dan tisu basah beralkohol untuk jaga-jaga jika kesulitan menemukan tempat cuci tangan.
Pilih Akomodasi dan Destinasi Wisata yang Menerapkan Prokes
Liburan saat pandemi memang enggak bisa sembarangan. Proses persiapannya jauh lebih panjang dan tentu saja melelahkan ketimbang liburan sebelum COVID-19 hadir.
Kamu mesti memilih transportasi umum, akomodasi, dan tentu saja destinasi wisata yang menerapkan protokol kesehatan. Misalnya seperti mengecek suhu tubuh tamu, menyiapkan tempat cuci tangan, menyediakan hand sanitizer, dan menerapkan physical distancing.
Repot memang, tapi lebih baik dari pada mesti sakit, kan?
Cari Destinasi Wisata yang Tak Ramai dan Tak Berisiko Tinggi
Destinasi wisata yang berada di luar ruangan (outdoor) dinilai lebih aman untuk dijadikan tujuan liburan saat pandemi. Ada banyak pilihan yang bisa kamu kunjungi, seperti pantai, air terjun, taman, pegunungan, danau, dan masih banyak lagi.
Kamu bisa mengecek beberapa rekomendasi menarik yang sudah dirangkum C-Rafting Pangalengan. Misalnya tempat wisata di Yogyakarta, Lembang, Bandung, atau Pangalengan.
Pilih tempat wisata yang tidak ramai, ya. Supaya kamu dan orang tersayang tetap bisa menerapkan physical distancing.
Oh, ya, buat kamu yang berencana liburan ke Bandung atau Pangalengan, kamu bisa juga menghubungi c-Rafting Pangalengan. c-Rafting Pangalengan adalah operator wisata outdoor yang menyediakan beragam layanan menarik buat kamu yang suka jalan-jalan.
Bersama c-Rafting Pangalengan, kamu bisa mengisi waktu liburan saat pandemi dengan berbagai aktivitas seru bersama orang-orang tercinta.
Mulai dari offroad, rafting, flying fox, paintball, camping, dan beragam aktivitas lainnya. Harganya pun sangat terjangkau, enggak bakal bikin kantong kamu bolong.
Mau lebih hemat juga bisa! Karena c-Rafting Pangalengan telah menyediakan pilihan paket trip, aktivitas outbond, beserta penginapannya, lho.
Seluruh keseruan dan kemudahan itu bisa dengan mudah kamu dapatkan. Cukup cek paket wisata Pangalengan atau paket outbond lainnya yang tersedia, dan jangan lupa untuk booking jadwal perjalanan kamu, ya.
Siapa, sih, yang sanggup menolak kebahagiaan yang ditawarkan staycation di Bandung? Bayangin, kamu bisa rebahan di tempat paling nyaman yang kamu inginkan. Paling asyik lagi, kalau kamu ditemani orang tersayang.
Kota Kembang memang selalu punya pesona buat bikin kamu datang dan datang lagi. Setiap sudutnya seakan punya magnet yang bisa menghipnotis seluruh pengunjungnya untuk kembali ke Bumi Parahyangan kapan pun mereka bisa.
Makanya, staycation di Bandung selalu bisa jadi pilihan menarik untuk menghabiskan liburan kamu.
Bukan cuma karena Bandung punya banyak pilihan destinasi wisata yang indah dan kuliner lezat. Tapi juga karena suasananya yang sejuk dan nuansa liburannya yang menenangkan hati, selalu berhasil bikin stres hilang hanya dalam sekejap.
Nah, kalau kamu tengah merencanakan staycation di Bandung untuk menghabiskan liburan mendatang, pas banget, nih. Karena kali ini, C-Rafting Pangalengan sudah merangkum setidaknya tujuh penginapan yang bisa jadi rekomendasi menarik untuk kamu. Cuss, disimak!
Beehive Cafe & Boutique Hotel
Buat staycation di Beehive Cafe & Boutique Hotel, kamu enggak bisa mendadak, ya, bund. Penginapan ini adalah salah satu hotel paling laris di Kota Bandung. Jadi, mesti jauh-jauh hari reservasinya. Apalagi kalau kamu pengin menginap di kamar bertipe rooftop.
Kamar tipe rooftop di Beehive Cafe & Boutique Hotel punya model yang unik. Salah satu dinding kamarnya dibuat miring dan ditutup dengan kaca. Kalau lagi hujan, suasananya jadi syahdu dan romantis banget.
Buat kamu yang pengin punya feed atau bikin konten estetik, menginap di kamar ini bisa jadi jawaban. Paduan konsep minimalis dan desain ala Skandinavia, kamu bisa menikmati pengalaman nyaman menginap estetik ala blogger atau influencer.
Selain karena kamar dan pengalaman unik yang ditawarkan, hotel ini banyak diburu karena lokasinya yang strategis. Sebab, berada di kawasan wisata Bandung dan tak jauh dari tempat wisata populer seperti Museum Geologi, Gedung Sate, dan Museum Konperensi Asia-Afrika.
Wah, ini mah namanya staycation di Bandung anti-gagal. Iya, gak?
Kollektiv Hotel
Rekomendasi lokasi staycation di Bandung kedua adalah Kollektiv Hotel. Kalau tadi rekomendasinya adalah hotel berdesain minimalis, kalau yang ini mengusung gaya industrial.
Tidak seperti akomodasi kebanyakan, Kollektiv Hotel menggunakan kontainer truk sebagai ruangan kamarnya. Ya, kontainer truk. Bahkan kabarnya hotel ini merupakan hotel pertama di Bandung yang menggunakan kontainer sebagai ruangannya.
Meski ruangannya merupakan re-design dari kontainer truk, soal estetika dan kenyamanannya enggak perlu kamu ragukan. Kollektive Hotel berhasil memadukan elemen angin, kayu, dan besi menjadi sebuah penginapan yang nyaman.
Lokasinya juga sangat strategis karena berada di bagian utara Kota Bandung. Hanya sekitar lima menit saja dari tol Pasteur dan tak jauh dari Museum Barli dan NuArt Sculpture Park. Wah, artsy banget, deh.
Triple Seven Hotel
Pernah enggak kamu merasa nyaman banget dengan sebuah kafe. Saking nyamannya, kamu pengin bobok di situ saja. Sudah mager banget buat pindah. Nah, kalau pernah, kamu pasti bakal senang dengan konsep dari Triple Seven Hotel.
Hotel bintang dua ini mengusung konsep vintage dan pop art dalam satu tempat. Bagian lobby dan outdoor seatingnya didesain dengan apik menggunakan bata merah dan interior yang cozy banget.
Oh, ya, di setiap ruangan kamar juga kamu akan menemukan gambar-gambar mural yang unik dan berbeda. Bukan cuma itu saja, tempatnya juga sangat bersih dan tenang, padahal lokasinya dekat dengan pusat keramaian kota.
Cucok banget, deh, buat kamu yang mau staycation di Bandung untuk melepas stres. Nikmati waktu-waktu terbaikmu di tengah dinginnya Kota Bandung sembari menyesap kopi kesukaanmu di kafe yang nyaman. Staycation di Bandung pasti jadi sulit dilupakan!
GH Universal Hotel Bandung
Rindu jalan-jalan ke Eropa tapi masih khawatir COVID-19? Tenang, ada solusinya. Kamu bisa, kok, staycation di Bandung dengan nuansa ala Eropa. Kamu bisa menginap di GH Universal Hotel Bandung yang mewah.
Berlokasi di Jalan Setiabudi, GH Universal Bandung menawarkan pengalaman menginap bak putri raja Eropa. Kamu akan tidur di kamar dengan interior klasik yang mewah seperti yang biasa kamu tonton di tayangan-tayangan kolosal Eropa.
Tiap kamar menawarkan pemandangan yang berbeda. Ada yang menghadirkan city view Bandung yang menawan, alam dan pegunungan, serta kolam renang. Kamu tinggal pilih sesuai dengan keinginanmu saja.
Oh, iya, jangan lupa untuk bawa dress atau suit terbaikmu untuk berfoto di tiap sudutnya. Dijamin bikin rebahanmu naik kelas.
Cottonwood Bed & Breakfast House
Rekomendasi terakhir dari daftar lokasi staycation di Bandung kali ini adalah Cottonwood Bed & Breakfast House.
Berbeda dengan rekomendasi sebelumnya yang berupa hotel, penginapan yang satu ini justru menghadirkan akomodasi yang lebih intimate. Kamar yang dihadirkan untuk tamu juga hanya sembilan ruangan saja.
Tiap ruangan memiliki tema, warna, dan interior yang berbeda. Ada Chamomile, Coco Tree, Cranberry, Mulberry Tree, Oak Tree, Popple Tree, Olive, Rosemary, dan yang terakhir Walnut Tree. Kamu bisa memilih yang paling kamu suka. Rasanya seperti berada di kamar impian namun dengan layanan bintang lima.
Untuk kamu yang datang dengan pasangan, ada tiga jenis kamar yang paling cocok untukmu yaitu Cranberry, Mulberry Tree, dan Popple Tree. Sementara buat kamu yang membawa toddler atau bayi, kamu bisa memilih Apple Tree karena ukurannya paling besar.
Interior yang digunakan di penginapan ini didominasi warna pastel dengan desain vintage. Gemay banget. Bikin pengin bawa pulang semuanya!
Lokasi Cottonwood Bed & Breakfast House juga tidak di tengah kota. Untuk bisa sampai ke pusat keramaian Bandung, kamu mesti menggunakan kendaraan. Kecuali, kamu memang sobat rebahan all day and all night long.
Gimana, di antara kelima rekomendasi staycation di Bandung di atas, sudah ada yang berhasil menarik hatimu? Kalau sudah, skuy langsung jadwalkan rencana liburanmu ke Bandung.
Kalau pengin staycation dengan cara glamping juga bisa, lho. Kamu bisa cek rekomendasi c-Rafting Pangalengan ini.
Siapkan juga rencana aktivitas pengisi liburanmu dengan memanfaatkan beragam paket seru dari c-Rafting Pangalengan.
Kamu bisa memilih paket trip dan aktivitas outbond yang paling cocok. Ada rafting, flying fox, paintball, offroad, camping, dan banyak lagi pilihan paket team building lainnya.
Penasaran caranya? Gampang. Kamu cukup langsung meluncur dan cek paket wisata Pangalengan atau paket outbond lainnya yang tersedia, dan langsung booking jadwal. Siap liburan? (HR)
Rumah Pengabdi Setan pastinya bukan hal baru bagi pencinta film horor. Rumah dengan julukan seram ini menjadi salah satu ikon tak terlupakan dari perfilman Indonesia.
Sesuai dengan namanya, rumah pengabdi setan merupakan salah satu bangunan yang digunakan untuk syuting film remake “Pengabdi Setan”. Film garapan Joko Anwar yang rilis pada 2017 lalu tersebut merupakan remake dari film berjudul sama pada 1980 silam.
Lantas, mengapa ikonik?
“Pengabdi Setan” merupakan film horor Indonesia yang meraih sukses besar. Film ini berhasil bertahan selama dua bulan di layar bioskop Indonesia dan mampu meraih 4,2 juta penonton.
Enggak cuma itu saja, dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017, “Pengabdi Setan” berhasil menyabet 7 penghargaan dari 13 nominasi.
Kesuksesan itu tentu membawa efek domino. Salah satunya adalah bagi sosok Mawarni Suwono atau ibu yang diperankan Ayu Laksmi. Dalam film, sang ibu tinggal di rumah tua bersama keluarganya. Karena sakit keras, ia menderita lumpuh dan hanya bisa memanggil dan meminta bantuan dengan lonceng.
Rumah tua yang menjadi lokasi syuting serta hunian bagi sosok ‘ibu’ dan keluarganya itulah yang kini dikenal sebagai rumah pengabdi setan.
Lokasidan Rute
Rumah pengabdi setan berada di sebuah kawasan perkebunan teh. Tepatnya di Kawasan PTPN VIII, Kampung Kertamanah, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kab. Bandung, Jawa Barat.
Hunian yang kerap juga dijuluki sebagai ‘rumah ibu’ tersebut merupakan rumah milik PTPN VIII yang memiliki gaya arsitektur khas Eropa. Kamu dapat melihatnya melalui lorong-lorong yang terdapat dalam rumah dan penggunaan jendela yang berukuran besar.
Untuk menuju rumah ikonik tersebut, kamu membutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan dari Kota Bandung via Banjaran. Nanti, ketika kamu tiba di Bundaran Kec. Pangalengan, kamu bisa belok ke kiri dan melewati pasar.
Ikuti saja jalan sejauh kurang lebih 2 km, dan kemudian belok kiri setelah mencapai gapura Desa Margamukti. Begitu tiba di jalan utama Desa Margamukti, belok kanan sekitar 300 meter.
Alihkan pandanganmu ke sisi kanan jalan, lalu kamu akan dengan mudah menemukan rumah tua milik PTPN VIII. Cukup cari yang paling ramai dikunjungi wisatawan, dan voila! kamu sudah tiba di ‘rumah ibu’.
Tiket masuk menuju rumah pengabdi setan sangat terjangkau. Kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu saja per orang dan Rp 20 ribu per rombongan. Selain itu, kamu akan dikenakan biaya parkir seharga Rp 5 ribu per motor.
Rumah Tanpa Nama
Dari sisi sejarah, tidak ada yang tahu pasti pemilik awal dan bagaimana kisah rumah ini. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, ‘rumah ibu’ telah berdiri sejak awal abad ke-20, tepatnya sekitar tahun 1800an.
Arsitekturnya sangat kokoh. Setelah berdiri gagah segitu lama, rumah ini tak mengalami banyak perombakan. Bentuk awalnya masih tetap sama. Bedanya hanya pada atap dan terasnya saja yang telah diperbaiki karena usia.
Rumah pengabdi setan konon dulunya dimiliki sebuah keluarga asal Belanda pada zaman kolonial. Keluarga tersebut merupakan pemilik atau tuan tanah dari kebun teh. Ada pula cerita yang mengatakan bahwa rumah tua itu merupakan bekas villa yang terkenal angker.
Namun, dari kedua cerita di atas, ada yang lebih sahih. Rumah pengabdi setan merupakan milik pemerintah yang diperuntukkan bagi pejabat dinas atau pekerja yang ditugaskan di perkebunan PTPN VIII Kertamanah.
Rumah tersebut lantas beralih fungsi menjadi lokasi syuting “Pengabdi Setan” sejak Februari 2017 lalu. Kemudian bertransformasi menjadi objek wisata usai dijadikan film tersebut dirilis ke pasar.
Angker dan Penuh dengan Kisah Mistis
Terlepas dari nuansa horor yang tercipta melalui film, rumah ini rupanya memang sudah sejak lama dikenal sebagai tempat angker.
Kabarnya, di masa lalu, ketika masih dihuni Belanda, ada salah satu pembantu yang bekerja di rumah ini meninggal dunia akibat tersiram air panas. Pembantu itu kemudian menjadi salah satu hantu penunggu rumah.
Bukan cuma itu saja, menurut pengalaman salah satu komunitas bernama The Ghost Photography Community, mereka sempat merasakan suhu udara yang berubah drastis saat berkunjung. Lalu, ada pula suara pintu dibanting, padahal tidak ada orang.
Cerita yang beredar di warga juga menyebutkan bahwa rumah pengabdi setan dihuni noni Belanda. Noni tersebut bahkan tak segan menampakkan diri, tak hanya pada malam hari, tapi juga siang hari.
Seakan tak cukup, kisah mistisnya tidak berhenti di situ saja. Joko Anwar selaku sutradara “Pengabdi Setan” dan para kru juga sempat merasakan sendiri pengalaman mistis dalam rumah ini.
Mulai dari mendengar suara anak kecil berlogat Belanda yang kental sedang berlarian di lantai dua. Kemudian, ada pula bau melati yang menyengat, hingga mendengar suara gaib yang tengah mengobrol.
Ayu Laksmi pemeran ‘ibu’ juga sempat merasa ketindihan saat sedang syuting di rumah ini. Menurut cerita yang beredar, sempat ada kasus mahasiswa kesurupan dan berbicara dengan bahasa Belanda.
Uniknya, kisah mistis di dalam rumah tua tersebut bukannya membuat orang-orang enggan untuk datang. Justru wisatawan jadi berbondong-bondong untuk berkunjung dan menyaksikan sendiri ‘kengerian’ yang ditawarkan.
Apalagi, kini kamu bisa menyusuri setiap jejak peninggalan “Pengabdi Setan” di dalamnya. Termasuk memandangi foto ikonik ibu yang berada di atas perapian. Dijamin bikin ngeri-ngeri sedap!
Hampir Tak Jadi Dipakai Syuting
Dalam sebuah wawancara, Joko Anwar mengatakan bahwa ia sudah jatuh hati dengan rumah tua di Pangalengan ini. Hanya saja, kondisinya yang sudah sangat tua membuat dia sempat ragu.
Terlebih menurut penuturannya, kondisi rumah pengabdi setan cukup berbahaya untuk ditempati. Menginjakkan kaki di dalam rumah saja dianggap cukup berisiko karena sudah sangat renta.
Tetapi, setelah mencari rumah pengganti, Joko tidak menemukan hunian yang lebih baik. Untuk itu, ia kembali menuju rumah bekas Belanda tersebut. Terutama karena secara denah rumah, posisi kamar, tangga, dan ruangan lainnya sudah sesuai dengan script.
Ia cukup menambahkan sumur dan kuburan sebagai properti tambahan saja untuk memperkuat cerita dalam film. Tidak perlu melakukan renovasi atau bongkar ruangan.
Bisa Dijadikan Lokasi Uji Nyali
Masih ngerasa kurang greget? Tenang. Kamu bisa memacu adrenalin dan menguji keberanian dengan melakukan uji nyali. Ya, uji nyali.
Rumah pengabdi setan buka setiap hari selama 24 jam. Kamu cukup datang pada malam hari dan menginfokannya pada penjaga. Setelah itu, kamu bisa menguji dirimu dengan membandingkan pengalaman dengan berbagai kisah-kisah mistis yang ada.
Nah, kalau sudah sampai di Pangalengan, pastinya kamu enggak mau jalan-jalan kamu jadi ‘kentang’. Supaya liburanmu lebih berwarna, kamu bisa menggunakan jasa C-Rafting Pangalengan.
Mulai dari mencoba keseruan flying fox, paintball, offroad, camping, dan beragam aktivitas seru lainnya. Enggak perlu repot-repot, cukup cek paket wisata atau paket outbound yang disediakan dan langsung booking jadwal perjalanan kamu supaya enggak kehabisan slot.
Menariknya lagi, C-Rafting Pangalengan juga menyediakan penginapan buat kamu yang pengin sekalian staycation. Dijamin, liburanmu jadi makin tak terlupakan! (HR)
Villa Jerman Pangalengan, begitu kira-kira orang memanggilnya.
Vila yang didominasi warna putih dengan rangka cokelat tua itu berdiri megah di tengah perkebunan teh. Nampak sangat kontras dengan hamparan hijau yang ada di sekitarnya.
Villa Jerman Pangalengan berada di kawasan wisata Perkebunan Teh Cukul. Julukannya itu berasal dari bentuknya yang mirip dengan rumah-rumah pedesaan yang bisa kamu temukan di negeri yang dikenal pula sebagai Deutschland itu.
Berdiri di dataran dengan ketinggian 1600 mdpl, vila tua itu merupakan rumah yang sarat sejarah. Tak ada yang tahu pasti kapan vila tersebut didirikan. Namun, Villa Jerman Pangalengan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Ketika Pangalengan masih menjadi kawasan perkebunan dan pusat peternakan sapi perah. Peternakan sapi dibuat untuk memenuhi kebutuhan bangsa Belanda terhadap susu.
Bentuknya Klasik dan Unik
Arsitekturnya yang klasik bergaya Eropa menjadikan Villa Jerman Pangalengan kerap dijadikan sebagai lokasi untuk syuting film. Ukurannya sangat besar. Bahkan melebihi bangunan yang ada di sekitarnya.
Tidak heran, bangunan tersebut seakan langsung mengundang mata pengunjung untuk memperhatikannya. Saking besarnya, kamu bahkan masih bisa melihat Villa Jerman Pangalengan dari seberang danau yang ada di depannya.
Villa Jerman di Pangalengan ini pernah mengalami kerusakan berat akibat gempa 2009 silam. Untuk memperbaikinya, rumah tersebut pun dipugar. Kini Villa Jerman Pangalengan dimiliki oleh perusahaan teh ternama Indonesia, Sosro.
Sayangnya, setelah pemugaran, bangunan ikonik tersebut tak lagi diperuntukkan untuk umum. Hanya tamu perkebunan yang diperbolehkan masuk dan mengeksplorasi vila.
Kalau pun ada yang diperbolehkan untuk masuk, jam kunjungannya dibatasi. Wisatawan hanya diperbolehkan berkunjung sampai pukul 18.00 WIB.
Sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya. Sebelum rusak karena gempa, wisatawan bisa masuk menjelajah hingga ke seluruh kamar, termasuk lantai dua.
Sayangnya, setelah direnovasi, bangunan Villa Jerman tidak diperuntukkan wisatawan umum. Hanya tamu perkebunan yang dapat menjelajah rumah tersebut. Padahal, sebelumnya, setiap wisatawan bebas masuk ke gedung dua lantai dengan banyak kamar tersebut. Bahkan, kini jam kunjungan pelancong dibatasi hanya sampai pukul enam sore waktu setempat.
Dikenal Angker dan Misterius
Di balik keindahannya yang menghipnotis, kabarnya bangunan yang juga dikenal sebagai Villa Cukul itu menyimpan kisah misteri. Konon, landmark ini dikenal pula sebagai Villa Merah karena kisahnya yang menyeramkan.
Menurut kabar yang beredar di masyarakat, Villa Jerman Pangalengan pernah menjadi saksi bisu pembunuhan sadis yang tak terungkap. Saat pembunuhan terjadi, bekas darah berceceran di lantai dan menjadikan rumahnya ‘merah’.
Arwah korban juga kabarnya sering menampakkan diri pada orang-orang yang berkunjung ke sana. Selain itu, sering kali saat tengah malam, terdengar suara musik yang tak kunjung berhenti hingga subuh menjelang.
Jadi “Spot Selfie” Populer
Larangan untuk memasuki Villa Jerman Pangalengan tentu saja enggak langsung menyurutkan semangat traveler. Walau tidak diberi masuk, kamu masih bisa menikmati keindahannya dari kejauhan.
Kamu bisa sekadar memanjakan mata melalui pesonanya yang memikat atau mengabadikannya lewat kamera. Kamu bisa menggunakan drone untuk mendapatkan top view yang klasik dan berkelas itu.
Alternatif lainnya untuk kamu yang enggak punya drone, kamu bisa menjadikan vila unik ini sebagai background foto. Cukup dengan memanfaatkan gadget yang ada dan berpose favorit, kamu bisa bikin semua followers iri dengan hasil foto yang apik.
Apalagi dari segi biaya, tiket masuk menuju Perkebunan Teh Cukul yang ada di sekitarnya relatif terjangkau. Kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu saja per orang. Murah meriah, kan!
Masih ada lagi, lho. Kalau kamu bisa datang lebih pagi, ketika langit masih gelap. Kamu bisa mendapat kesempatan menikmati sunrise indah yang muncul dari balik hijaunya kebun teh.
Nikmati eksotisme Perkebunan Teh Cukul dan sunrise berpadu dengan suasana sejuk khas Pangalengan. Dijamin bikin pengin datang lagi, lagi, dan lagi.
Rute dan Lokasi
Untuk bisa menyambangi Villa Jerman Pangalengan, kamu cukup datang berkunjung ke Perkebunan Teh Cukul. Jaraknya sekitar 63 km dari Kota Bandung dengan waktu perjalanan kurang lebih 2 jam 11 menit.
Perkebunan Teh Cukul sendiri di Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan. Dari Kota Bandung, kamu bisa mengambil jalan menuju Baleendah, lalu Banjaran, hingga sampai di Pangalengan. Nanti lokasi vilanya tepat di pinggir Jalan Raya Cukul arah ke Talegong.
Akan sangat mudah untuk menemukan vila ini karena bentuknya yang berbeda dan ukurannya yang di atas rata-rata. Tetapi, kalau kamu takut tersesat, ada baiknya mengaktifkan layanan penunjuk arah seperti Google Maps atau Waze.
Tips Berkunjung
Jalanan menuju ke Cukul atau Pangalengan cukup menantang. Lereng perbukitan dan lembah yang berkelok akan jadi lintasan yang pasti kamu lewati saat berkunjung.
Oleh karena itu, kamu mesti ekstra berhati-hati ketika menyetir. Terutama bila kamu datang sebelum matahari terbit atau pada pagi hari. Biasanya kabut tebal akan turun dan memperpendek jarak pandang.
Belum lagi kawasan ini terkenal rawan longsor saat musim hujan. Lembah yang berada di bawah dataran tingginya juga memiliki topografi yang curam. Bisa mencapai 200 m dari jalan raya.
Di luar itu, kamu juga harus ingat, bahwa Pangalengan adalah kawasan yang sejuk. Supaya tidak kedinginan atau masuk angin, kamu mesti mengenakan pakaian hangat atau jaket, bahkan saat siang hari.
Lalu, jangan lupa untuk membawa uang tunai yang cukup untuk membayar tiket masuk dan jajan. Di sekitar Cukul, kamu akan menemukan beberapa warung yang menjajakan minuman hangat dan makanan ringan yang menggoda.
Terakhir, jangan lupa bawa kamera atau ponsel dengan batere penuh. Kan, sayang banget, kalau kamu sudah all out, tapi baterenya habis.
Buat kamu yang enggak pengin jalan-jalan gitu doang, kamu bisa mengisi liburan dengan beragam aktivitas seru lainnya. Misalnya flying fox, paintball, offroad, camping, dan masih banyak lagi.
Nah, supaya enggak repot, kamu bisa langsung menghubungi C-Rafting Pangalengan. Operator perjalanan berbasis di Pangalengan yang siap memenuhi wanderlust traveler.
Menariknya lagi, C-Rafting Pangalengan juga menyediakan penginapan buat kamu yang pengin sekalian staycation. Kamu bisa cek paket wisata atau paket outbound yang disediakan dan langsung booking jadwal perjalanan kamu supaya enggak kehabisan slot. Seru banget, kan!